EKONOMI DALAM PERSFEKTIF ISLAM

A.Ekonomi Dalam Persfektif Islam

Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari berbagai masalah – masalah ekonomi yang disandarkan berdasarkan nilai – nilai dalam islam. Didalam konsep ekonomi Para Cendekiawan muslim berakar pada hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadits Nabi. Al-Quran dan hadits Nabi sebagai penuntun kaum muslimin yang memiliki daya jangkau dan daya atur yang Universal. Artinya, meliputi segenap aspek kehidupan umat manusia dan selalu ideal untuk masa lalu, kini, dan yang akan datang. Salah satu bukti didalam kehidupan yang aktual Misalnya, daya jangkau dan daya aturnya didalam bidang perekonomian umat manusia.

  1. Ekonomi dalam Islam menurut beberapa sumber   
    • Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam (Rizal Muttaqin)
Maro 1 (2), 117-122, 2018. Pertumbuhan ekonomi (economic growth) dipandang sebagai bagian terpenting dalam kebijakan ekonomi di negara maupun sistem ekonomi manapun. Karena pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
    • Hadist Ekonomi
Ekonomi Dalam Perspektif Hadis Nabi Hadis Idri Kencana, 2010 Substansi penting buku ini membahas berbagai kaidah ekonomi islam dalam perspektif Hadis Nabi Muhammad SAW, yang disajikan dalam dua belas (12) bab: Nilai-nilai dasar ekonomi Islam; Motivasi dan tujuan ekonomi; Produksi; Konsumsi; Distribusi; Jual beli dan riba; Gadai; Penjualan jasa dan sewa-menyewa; Koperasi; Pemasaran; Kewirausahaan; dan Etika bisnis. 

B. Perbedaan ekonomi islam dan konvensional

  1. Sistem Ekonomi Konvensional Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi konvensional merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional menyatakan bahwa pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungankegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalamekonomi. Dalam ekonomi konvensional, setiap harga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuaidengan kemampuannya. 
  2. Sistem Ekonomi Konvensional Sistem ekonomi konvensional merupakan sistem ekonomi yang banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Ekonomi konvensional merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi konvensional menyatakan bahwa pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungankegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalamekonomi. Dalam ekonomi konvensional, setiap harga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuaidengan kemampuannya. 

C. Prinsip ekonomi islam

  1. Melarang Maisyir
  2. Larangan Gharar
  3. Larangan melakukan hal haram
  4. Larangan dzalim
  5. Larangan ikhtikar
  6. Larangan Riba

D. Tujuan Aktifitas Ekonomi

  1. Memenuhi kebutuhan hidup seseorang secara sederhana
  2. Memenuhi kebutuhan keluarga
  3. Memenuhi kebutuhan jangka panjang
  4. Memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan

E. Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam harus memasukkan aspek aksiologis (nilai, moral) agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diorientasikan kepada kesejahteraan materi saja melainkan memasukkan juga aspek ruhaniyah. Pertumbuhan ekonomi menurut Islam adalah sebuah pertumbuhan produksi atau hasil yang terus menerus dengan cara yang benar dan dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan umat manusia. Pendekatan aksiologis Islam dalam pertumbuhan ekonomi adalah pendekatan yang menjadikan nilai (syari'ah) atau moral sebagai dasar dari berbagai aktivitas kehidupan ekonomi. Disamping itu Islam juga menekankan kepada distribusi pendapatan yang merata bagi semua orang/kelompok tanpa memandang secara diskriminatif akan sebagai realisasi dari Islam sebagy rahmah li al-Alamîn. Ada beberapa faktor yang a mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri.

F. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

  1. Stabilitas ekonomi, sosial, dan politik
  • Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi diperlukan adanya kondisi yang kondusif. Stabilitas keadaan merupakan faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi seperti yang dipahami, untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi diperlukan sebuah peraturan dan undang-undang yang disesuaikan dengan latar belakang dan kultur masyarakat. Hal ini telah diatur dalam Islam beberapa nilai, norma, dan etika yang dapat membangun stabilitas ekonomi, sosial, dan politik.
       2. Tingginya Kegiatan Investasi
  • Dalam kegiatan ekonomi kegiatan produksi harus tetap berjalan, dengan cara memberdayakan sumber sumber ekonomi yang terdapat dalam masyarakat, sehingga diperlukan investasi. Investasi yang dilakukan dapat diwujudkan dengan membangun fasilitas-fasilitas kegiatan ekonomi taupun peralatan dan mesin produksi serta sarana transportasi. Dengan meningkatnya kegiatan investasi, sektor produksi akan lebih bergairah, sehingga pendapatan masyarakat akan lebih meningkat sebagai efek domino.

        3.  Efisiensi Produksi

  • Teknologi merupakan faktor utama bagi kemajuan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, terlebih dalam penggunaan produksi. Schumpeter menyatakan, inovasi (penemuan teknologi baru) merupakan inti pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan teknologi akan mendorong tumbuhnya kegiatan investasi, yang pada akhimya akan meningkatkan pendapatan masyarakat.



TERIMA KASIH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memulai dengan Wokwi: Simulasikan Proyek Arduino Online

HC-SR04 : Pengertian,Cara Kerja dan Implementasi

Mengontrol Relay dengan Arduino